Resensi Kumpulan Cerpen Fantasi: Kisah-kisah Beedle Si Juru Cerita

Penulis: J.K. Rowling

Penerjemah: Nina Andiana & Listiana Srisanti

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Cetakan: I, Maret 2009

Tebal: 144 halaman

ISBN: 978-979-22-4421-2

Nilai: **

Harga, sebagai komponen yang cukup penting dalam pembelanjaan buku [khususnya para pemburu diskon seperti saya], boleh jadi membuat Anda melotot ketika mendapati buku yang disemati bandrol Rp 50.000,00 ini. Pasalnya kecuali berformat hardcover, karya J.K. Rowling satu ini relatif tipis dan hanya berisi lima cerita pendek. Namun tidak menjadi masalah tentunya bagi para penggemar serial Harry Potter, terlebih di sononya The Tales of Beedle the Bard semula dicetak sangat terbatas. Hanya tujuh eksemplar, ditulis tangan dan dibubuhi ilustrasi oleh sang pengarang sendiri. Menembus angka £1.95 juta saat dilelang tahun 2007 – harga tertinggi untuk karya sastra modern, buku ini diterbitkan untuk umum dan seluruh royaltinya digunakan untuk sumbangan The Children’s High Level Group.

Kelima kisah yang dimuat dalam buku ini relatif sederhana dan masih cocok untuk dibaca anak-anak usia pra remaja. Banyak pelajaran yang dapat direngkuh, semisal betapa berbahayanya keserakahan sehingga mendatangkan maut [Kisah Tiga Saudara, hal. 117] dan ketidakpedulian pada penderitaan sesama yang menyebabkan seorang penyihir muda tidak tenang setiap harinya [Sang Penyihir dan Kuali Melompat, hal. 23]. Memang bukan dongeng biasa yang sekadar memberikan reward and punishment atau akhir bahagia selama-lamanya. Yang paling saya sukai adalah Air Mancur Mujur Melimpah [hal. 45] karena mengandung hikmah besar bahwa jawaban setiap persoalan sebenarnya ada dalam diri sendiri.

Saya bukan penyuka Harry Potter dan tidak membacanya pula, sehingga catatan Profesor Dumbledore lebih sering dilewatkan. Meski demikian, ide kreatif J.K. Rowling dan upayanya untuk mengumpulkan donasi bagi anak-anak yang terabaikan di panti asuhan layak diapresiasi positif. rujukan dari sini