Lisa, si mbak asal Surabaya, teman baikku, teman sekelasku saat di Alliance Francais Paris telfon tadi pagi.
"BONJOUR!" serunya saat membuka obrolan. Hahaha... aku jadi geli... :-)) giliran dia lagi di Surabaya aja bahasa Perancisnya kedengaran heboh... padahal, selama kami melewatkan lebih dari dua bulan bersama di Paris, kami selalu ngobrol dalam Bahasa Jawa!
Kami "menaklukkan" musim dingin dan awal musim semi di Paris tahun ini dengan mengerjakan PR bersama, menjelajah centres commerciales-dari Bastille, Chatelet, Rivoli, Saint-Jacques, Champs Elyssee, Centre Ville... pokoknya bersama dia aku jadi tahu kemana kita bisa belanja, belanja dan belanja... maturnuwun yo mbak...
Sementara, aku mengajarinya membiasakan diri dengan peta-peta Metro dan RER... biar ngga naik bis melulu di sana... maturnuwun yo Asri...(halaahhh...)
Dia menghiburku saat aku sedih, membuatkan indomie, bakso kuah, tempe goreng atau sambel terong, saat kami lapar sepulang sekolah...hiks... aneh ngga sih, di Paris kok malah makan sambel terong? :-) hihihi... tapi bukan mbak Lisa namanya kalo ngga pernah kangen makanan Indonesia...
Kami melewatkan photo sessions bersama Unkay, fotografer seksi asal Mexico, melewatkan siang-siang melintasi taman-taman di Luxembourg, sekedar membeli pain aux cereales di boulangerie du Rue Val de Grace atau mencari pembalut wanita yang pas di monoprix...
Hauoooouuuu.... ah, roti keras bertabur cereal... dan tukang roti kiyut itu...
Hiks, kok inget roti kesukaan Jacques aja bikin aku mellow gini ya? :(
Dia menelfon untuk bilang kalau malam ini dia berangkat lagi ke Paris... dan hari-hari diAlliance Francais pasti akan terasa berbeda tanpa bocah Semarang yang suka bawel ini.... Tanpa manifestation yang berlangsung di sepanjang Quartier d'Etudiantes seperti April lalu... tanpa hujan rintik-rintik dan payung mungil kami di sepanjang boulevard Raspail...
Baru tersadar, aku kangen Jeng Lisa-ku. Aku juga jadi kangen Paris... Paris yang membingungkan kadang-kadang, tapi tak juga habis terjelajah dengan ratusan cerita yang berbeda meski aku telah melewatkan empat musim yang berbeda di sana... (dan sekarang mendekati musim gugur. Pasti cantik sekali di sana...)
Ati-ati ya jeng Lisa... dan...I'm sure I'll be back, Paris!:*