Aku bangga jadi perempuan. "Perempuan" yang tersandang di hakikat diriku terasa begitu mulia.
Empu
Empu. Kenalilah para pencipta mahakarya budaya.
Merekalah para empu, guru, ahli, pembuat karya besar. Dari akal budi dan tangannya terbentuk mahakarya peradaban. Seorang ahli, kepadanyalah manusia bertanya tentang karya cipta. Dari kekayaan jiwanya saat dia berkaryalah, sebuah benda mati jadi bernyawa. Di padepokannya, manusia belajar untuk berkarya.
Ciptaan empu dikenang sebagai keindahan. Namun di tangan kekejian, ciptaan empu bisa pula menjadi senjata pembunuh yang kejam.
Per"empu"an
Lihat kata per"sawah"an. Itulah tempat dimana petak-petak sawah luas terbentang. Kini, izinkan aku memaknai kata per"empu"an.
Perempuan adalah tempat dimana para empu ada, dilahirkan, dididik di padepokan hidup, dan belajar menjalani kehidupan.
Dan aku, adalah salah satu perempuan.
Popular Posts
-
KEGIATAN PENUGASAN TERSTRUKTUR DAN MANDIRI SMP ISLAM AL AZHAAR TULUNGAGUNG Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII/1 Standa...
-
Menulis Naskah Drama Pada hakikatnya, inti karya sastra yang berupa drama adalah adanya konflik (pertentangan-pertentangan). Konflik-konflik...
-
1. Perhatikan kutipan paragraf berikut! (1) Kegiatan membaca merupakan upaya dalam menyerap informasi. (2) Hal tersebut merupakan langkah aw...
-
Biografi Merari Siregar Merari Siregar dilahirkan di Sipirok, Tapanuli, Sumatra Utara pada tanggal 13 Jul...
-
Champs sur Marne, almost end of winter. Musim dingin harusnya berakhir 23 hari lagi, tapi cuaca ngga juga menghangat. Empat hari terakhir in...
-
Fast track: itulah satu-satunya kata yang muncul di kepalaku saat berusaha mencari istilah yang tepat buat menggambarkan satu tahun di Aceh...
-
Armijn Pane Biografi 1. Latar Belakang Keluarga Menurut J.S Badudu dkk. (1984:30). Armijn Pane juga bernama...
-
Bentuk Karya Sastra [puisi, prosa, drama] Menurut bentuknya karya sastra terbagi atas prosa, puisi dan drama. Dalam bab...
-
Inilah gerangan suatu madah mengarangkan syair terlalu indah, membetuli jalan tempat berpindah, di sanalah i’tikat diperbetuli sudah Wahai...
-
Hans Lapoliwa Pusat Bahasa Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia telah dan akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perkembanga...