Di luar jendela, butir-butir salju beterbangan saat aku membuka inbox emailku dan menemukan kabar gembira:
Date: Sun, 26 Feb 2006 15:47:50 -0000 (UTC)
Subject: [si_i] Alumni Affairs: Berita Kelahiran Putra pertama Fitri (batch'03)
Dear Alumni,
Telah lahir dengan selamat, anak pertama Fitri Riany Eris (Batch 2003)
melalui operasi caesar, hari minggu 25 Februari pukul 16.59 wib, di Klinik
Puri Gracias Serang Banten.
Keluarga Besar SSEAYP Internasional Indonesia mengucapkan Selamat atas
kelahiran putra pertama fitri, semoga kelak menjadi anak yang shaleh dan
berbakti kepada orang tua, bangsa dan negara, amien.
Love, Gratitude and Respect
-Alumni Affairs-
Deputi Presiden
Farida Dalle
Aku ingat Uni Fitriku yang cantik.
Kami sekamar saat National Training sebelum SSEAYP 2003 (tentang SSEAYP, lihat www.theshiptrip.blogspot.com)
Uni kadang-kadang sedikit cerewet, tapi menurutku dia adalah perempuan paling dewasa di kamar kami. Selalu bangun paling pagi, mengingatkan kami buat nggak lupa menyiapkan ini dan itu, nggak pernah lupa shalat, dan rajin baca Al Qur'an. Uni, aku yakin Uni akan jadi ibu yang baikkkkk... banget!
Kelahiran putra pertama Uni memberi aku inspirasi tentang "mengapa wanita..."
Ini buat semua wanita yang bahagia menjadi wanita:
.....
Mengapa wanita dianugerahi tangan yang lembut,
sepasang buah dada,
sebuah rahim,
mulut yang kadang bicara lebih banyak dari laki-laki
dan mengapa wanita punya perasaan yang peka?
Wanita adalah cinta pertama semua manusia
dengan tangannya yang lembut, dia memberikan kekuatan
mengalirkan bahasa cinta, membelai, memeluk, menghangatkan
dengan tangannya yang lembut dia berkata pada bayi yang ada di buaian
"Ibu mencintaimu, ibu akan selalu menjagamu"
Wanita adalah keindahan
seiring jantung yang berdetak-detak,
dari buah dada itu mengalir kehidupan
kesadaran akan keindahan rasa saat kulit yang hangat berdekapan,
bayi di pelukannya tumbuh dalam kehangatan
Wanita adalah ladang
menahan rasa sakit setiap bulan untuk belajar
benih-benih kehidupan ditanam, lalu tumbuh dalam rahim yang mungil
mendepakkan kaki-kakinya di dinding, atau berputar-putar,
kemudian dalam kompilasi seluruh sakit yang telah dipelajarnya,
wanita mengirimkan benih yang telah tumbuh itu
untuk hidup dan melihat bumi
Wanita adalah guru pertama semua manusia
kata-kata dan perbuatannya terangkum dalam jiwa benih yang tumbuh di rahimnya
mulutnya adalah guru,
sekaligus pagar pelindung yang menjerit
buat menghentikan langkah-langkah kaki mungil yang berlari mendekat bahaya
Saat menumbuhkan manusia,
kata-katanya membangun pikir,
memberi makna tentang baik-buruk,
atau mengantarkannya dalam mimpi indah bersama dongeng yang dibaca sebelum terlelap
Wanita tahu saat bahaya mendekat
Wanita tahu saat belahan jiwanya menangis
Jiwanya yang peka membuatnya tahu apa yang harus dilakukan
buat bertahan hidup dan memberi kehidupan...
Champs sur Marne,
27 Februari 2006
Popular Posts
-
KEGIATAN PENUGASAN TERSTRUKTUR DAN MANDIRI SMP ISLAM AL AZHAAR TULUNGAGUNG Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII/1 Standa...
-
1. Perhatikan kutipan paragraf berikut! (1) Kegiatan membaca merupakan upaya dalam menyerap informasi. (2) Hal tersebut merupakan langkah aw...
-
Menulis Naskah Drama Pada hakikatnya, inti karya sastra yang berupa drama adalah adanya konflik (pertentangan-pertentangan). Konflik-konflik...
-
Biografi Merari Siregar Merari Siregar dilahirkan di Sipirok, Tapanuli, Sumatra Utara pada tanggal 13 Jul...
-
A. Bacalah teks berikut dengan seksama kemudian kerjakan soal nomor 1 dan 2! Di Indonesia kasus HIV/AIDS terus mengalami peningkatan yan...
-
Champs sur Marne, almost end of winter. Musim dingin harusnya berakhir 23 hari lagi, tapi cuaca ngga juga menghangat. Empat hari terakhir in...
-
Armijn Pane Biografi 1. Latar Belakang Keluarga Menurut J.S Badudu dkk. (1984:30). Armijn Pane juga bernama...
-
Bahasa Petunjuk Petunjuk Tertulis Petunjuk ~ wacana yang berisi penjelasan suatu proses pembuatan sesuatu / penggunaan sesuatu. ~ Wacana eks...
-
Inilah gerangan suatu madah mengarangkan syair terlalu indah, membetuli jalan tempat berpindah, di sanalah i’tikat diperbetuli sudah Wahai...