Dalam peribahasa itu, berjalan dan berkata diumpamakan dengan perbuatan dan perkataan kita. Dalam melakukan pekerjaan hendaklah setiap orang berhati-hati agar terhindar dari kesalahan. Baik kecil maupun besar, kesalahan yang kita lakukan akan merugikan diri sendiri. Kita juga harus menjaga perkataan kita agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Orang yang halus tutur katanya akan disenangi dalam pergaulan. Jadi, peribahasa tersebut mempunyai makna yang bersifat mengingatkan kita, yaitu hendaknya kita selalu berhati-hati dengan semua perbuatan kita.