Sungai yang Membawa Hidup

Ah, Bangkok!
Sudah empat tahun aku meninggalkannya. Sejak kemarin, aku kembali menjelajahinya.
Hari ini aku berjalan-jalan bersama paket wisata ke Ayyuthaya, ibukota Thai sebelum Bangkok. Untuk kermbali ke Bangkok kelompok kami naik perahu pesiar menyusuri Meu Nam (Sungai) Chao Praya. Di sepanjang ingatanku aku berpikir, inilah sungai yang membawa kehidupan. Tak hanya airnya yang mengairi sawah-sawah, namun juga luasnya membawa berkah, menghidupkan kota-kota di sepanjang alirannya dengan pasar terapung, pengangkut kayu gelondongan, atau kapal pesiar. Ini yang disebut peradaban sungai. Bahkan Istana Musim Panas Bang Pa In berdiri karena sang Pangeran bertemu dengan gadis desa cantik saat terdampar karena badai...
Foto menyusul ya... :-)

Banglamphu, Minggu, 25 November, 00:02.
Dentuman musik masih hingar bingar di luar sana. Ribuan manusia masih memadati jalur-jalur ke Pier 13, wajah-wajah bahagia berjalan di "catwalk" terpanjang yang pernah kulihat.
Catwalk? Ya. Jalan-jalan di sini penuh manusia dari berbagai bangsa. Duduk di Sawasdee Bar, aku mengamati orang-orang yang berlalu lalang. Tidak ada yang berpakaian sama. Semua terlihat berwarna, semua tampil seperti apa adanya mereka. Aku juga.

Loy Krathong, Festival Cahaya sedang berlangsung malam ini. Lilin-lilin dihayutkan di Chao Praya, lengkap bersama sesaji...
-BERSAMBUNG-