Life for Sell

I love gardening during my weekend. Yesterday I moved the water lilies into a new clay basin, and I needed some fish in the water to prevent the mosquitos from breeding there.

So, I went to an aquarium shop. Asking for "nila" fish, a kind of mini carpfish that likes to eat larvae. I asked the seller, how much should I pay for them.
"U can get 3 fish for Rp. 1000"
I was surprised. That cheap? For your information, US $ 1 is equal to Rp. 9300.
So with $ 1, you can get 27 fish? :-o

I don't know why, suddenly I was thinking of a funny idea: how would I feel if my life was for sell, and I only worth for Rp. 333,33 ? (it's not even a cent in US dollar rate!)


Will I feel insulted?
Will I be sad?
Will I be happy because it means that I can go in group with my buddies, as people would tend to buy us as a whole package?
Hum, what would my fish think?
....
blup-blup-blupppp....(*bubles in the water*, are they answering?)

Warna-Warni Asia


Banyak yang bertanya, kemana aja sih aku minggu-minggu lalu?
Jawabannya adalah, sepulang dari Jepang, melewati Idul Fitri, aku kembali lagi ke Jakarta, menyambut Nippon Maru, kapal yang membawa "budak-budak belia" :) dari Program Kapal Pemuda Asia Tenggara dan Jepang 2006, dalam bahasa Inggris, sebut saja sebagai Ship for South East Asian Youth Program, atau SSEAYP.

SSEAYP dan orang-orang yang kutemui di dalamnya mengajariku banyak hal, mulai dari melatih toleransi, membuka diri, sampai memberiku kesempatan mencoba kemampuan di tempat-tempat yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Di Semarang aku sudah belajar jadi MC buat acara bersama gubernur. Tapi di Jakarta, minggu lalu, buat pertama kalinya aku bertugas sebagai MC di istana Wakil Presiden, bersama seniorku, Teh Sita.

Hum, acaranyanya sih singkat, tapi sensasi saat berhasil mengalahkan "butterfly feeling" di perut kami terasa benar-benar seru! :) Terimakasih protokoler istana, yang telah dengan sangat baik menerima dan membimbing kami... (ngga seperti kata Ungu Band, protokoler istana ngga arogan sama sekali kok... salah mereka sendiri, ke istana kok pakai jeans...huh!)

Ngga ada program pertukaran pemuda yang pernah kuikuti, yang bisa mengalahkan serunya sensasi ikut program itu... Kupikir aku benar-benar jatuh cinta pada Si Cantik Nippon Maru, kabin-kabin mungilnya, bendera-bendera yang berkibaran di dalamnya, atau di pelabuhan-pelabuhan yang menyambutnya, dan terutama, selain sempurnanya pemandangan sunset dan sunrise di laut lepas, hidupnya suasana saat anak-anak muda dari 11 negara berbaur, saling mengajarkan sebagian kebudayaan mereka, mengajukan pertanyaan, dan membahas hal-hal yang tak terjawab saat kita membaca surat kabar atau buku manapun...

Hari selanjutnya kulewatkan bersama seniorku, Mas Amung dan 33 anak muda enerjik di SG-F, dengan Youth Leader Martin dari Filipina. Hauuu... serunya saat sepanjang perjalanan dari Tanjung Priok sampai mabes-nya Sariayu, perwakilan dari 11 negara Asia itu tampil di dlam bis...:)

Setelah itu, cerita perjalanan karir ibu Martha Tilaar benar-benar membuatku terjaga dan terinspirasi. Memulai karir di bidang kecantikan sebagai beautician keliling, sekarang beliau punya 4 anak perusahaan, lebih dari 4000 karyawan..."tekuni hobi kalian, lakukan segalanya dengan sungguh-sungguh..." dari itulah semua bermula. Terimakasih, ibu, I was invisible in that room for you, but I will always keep in my mind the inspiration, and one day I'll talk to you about how much you have inspired me....

Belajar tentang falsafah dan bisnis kecantikan dari Sariayu semakin membuatku mencintai warna-warni Asia. Suatu hari nanti, aku berharap mampu membuat semakin banyak orang mengenalnya, dari sisi lain yang aku mampu...

Malamnya, kembali warna-warni Asia memanjakan mata dan telingaku. Meski kakiku sakit gara-gara berdiri seharian dengan sepatu berhak tinggi berujung lancip, di sisi kanan panggung aku menikmati tarian, nyanyian dan cheers dari lebih 300 pemuda Asia... :)

Dua hari kemudian, saat peluit kapal berbunyi dan pita-pita perpisahan dilontarkan, aku duduk dan menangis terharu di tepian dermaga... Nippon Maru telah menjauh, dan segera akan berlabuh di Port Klang Malaysia, Bandar Seri Begawan Brunai, Manila Harbor di Filipina, dan akhirnya bersandar di Yokohama...

Cuma orang yang pernah ikut program ini yang bisa memahami yang aku rasakan, warna-warni Asia yang membuatku ingat, bahwa aku harus menjadi lebih baik lagi...lebih baik lagi...lebih baik lagi....